FF Baekhyun//Voice... part 12(end)//Jungshafa

Voice... Part 12
.
.
Author pov
Sebenarnya hari ini Hye in harus kembali ke korea menepati janjinya pada seseorang namun ia lupa karena hari ini adalah tes vokal para murid Hye in,hye in sangat sibuk hari ini. Ini masih sangat pagi namun dia sudah berkutat dengan kertas kertas dihadapannya sambil mengurutkan satu persatu data murid muridnya.
"Miss apa tesnya bisa dimulai?"tanya assistennya.
"Tentu lebih cepat akan lebih baik"
Seorang siswa laki laki masuk keruang tes dan berdiri dihadapaan Hye in.
"Bernyanyilah"
"Annyeong naege dagawa~" dia menyanyikan lagu milik baekhyun. Lagu favoritnya 8 tahun yang lalu. Suara muridnya itu benar benar mirip dengan suara Baekhyun.
"Baekhyun?"hye in berusaha mengingat ingat sesuatu yang dia lupakan.
"Ya tuhan!"
"Ada apa?"tanya asistennya terkejut.
"Kau gantikan aku,aku harus kekorea sekarang"ucap Hye in lalu pergi.
Hye in berlari ke gate yang tertulis ditiketnya seraya menelepon seseorang.
"Oppa aku akan pulang jemput aku ya" hye in menutu teleponnya.
***
Sepertinya salju akan segera turun. Semburat sorot matahari senja mulai tenggelam diufuk barat. Air pantai yang bergradasi oranye menambah kesan indah pantai yang tidak terlalu ramai pengunjung itu. Sesosok gadis dewasa sesekali merapatkan coatnya untuk mendapat kehangatan lebih. Tiupan angin menerpa tubuhnya yang sedikit lebih gemuk dari pada lima tahun lalu.
"Noona~ya untukmu"bocah tampan kira kira berusia 3tahun itu mendekati Hye in seraya memberi buket bunga lili yang cantik.
"Mwo? Aku? Dari siapa?" hye in berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan anak itu.
"Dari appaku" ucap anak itu dan seorang pria melangkah mendekati keduanya.
.
Hye in pov
Wajahnya masih sama dia masih terlihat begitu imut. Hanya saja beberapa kerutan didaerah matanya mulai kelihatan. Diakah ayah dari anak dihadapanku ini? Mereka benar benar menikah dan inikah hasil pernikahan mereka? . aku memandangi anak ini,dia tersenyum lucu,mirip seperti ayahnya.
"Selamat datang"ucap Baekhyun sambil tersenyum.
Aku masih berusaha membuat otakku sinkron kembali.
"Dia kah anakmu?"tanyaku pelan.
"Ya,Byun taehyun"
"Dia sangat lucu" bolehkah aku memakai kaca mata hitamku? Oh sungguh aku ingin menangis sekarang juga.
"Maaf aku tidak bisa datang dipesta pernikahanmu"
"Aku tau kau sangat sibuk hye in~ah,kau sekarang sangat sukses"
Lima tahun yang lalu aku sempat berharap jika aku kembali nanti semua akan kembali. Kebahagiaan akan kembali berpihak padaku. Dia akan kembali padaku dan hidup bersamaku. Tapi nyatanya dia sudah bahagia,sangat bahagia bersama orang lain.
 Aku menggengam erat kalung yang sudah berkarat itu. Seolah meluapkan rasa kesedihanku.
"Apa kau tak mau memberikanku oleh oleh? "Tanya Baekhyun membuyarkan lamunanku.
Pelan pelan kubuka genggaman tangan kananku.
"Kenapa ini bisa ada padamu? Bukankah kau sudah membuangnya?" baekhyun mengamati kalung itu.
"Dulu muridku berlibur kemari dan dia menemukannya,dia sangat ingin memberikannya padaku"ucapku seraya menahan air mataku yang hampir saja tak terbendung.
"Appa ayo pulang"rengek Taehyun.
"Pulanglah,kasian putramu. Disini sangat dingin"ucapku pelan.
"Baiklah,kita lanjutkan besok lagi bercakap cakapnya"aku mengangguk dan baekhyun menggandeng taehyun lalu pergi.
.
Author pov
Hye in merogoh kantong coatnya mencari benda kesayangannya. Kaca mata hitam,dengan segera dia memakainya. Dia terpaku menatap gulungan ombak yang seakan akan hendak menelannya. Sesekali hye in melangkah kedepan lebih mendekati pantai.
"Apa kau mau mati?"tanya seseorang dari belakang.
Hye in menoleh pria itu,dia tersenyum bersama salju pertama yang turun ditahun ini.
"Kau bilang aku harus menjemputmu dibandara tapi kau malah kesini"gerutu Sehun.
"Ada apa denganmu? Kenapa kacamata jelek itu menghiasi wajahmu lagi?" sehun menghadapkan tubuh hye in didepannya.
"Kau sedang bersedih?"
"Tentu tidak aku bahagia bisa kembali kesini"ucap Hye in sambil terisak. Sehun membuka kaca mata Hye in,dan benar saja matanya sudah sembab.
"Kau berbohong lagi? Sudah kubilang kau tak pandai berbohong kenapa terus berbohong?" sehun mengusap lembut air mata Hye in.
"Salju pertama baru turun hari ini,jadi siapapun boleh berbohong saat ini"
Sehun memeluk erat gadis itu.
Dari kejauhan baekhyun masih mengamati mereka dari kejauhan. Rasa bahagia sedikit mengisi hatinya,setidaknya Sehun bisa membuat Hye in bahagia.
Hye in melepas pelukkannya
"Oh ya oppa,di New york aku kenal baik dengan miranda kerr,dia sangat ramah. Dia adalah model dari beberapa rancanganku. Dia sangat cantik ya?"
"Tetap kau yang paling cantik dimataku sayang.kenapa rambutmu jadi sangat pendek? Sebelum ke new york rambutmu masih dibawah bahu dan sekarang rambutmu menjadi diatas bahu seperti ini. Kau juga mengubah warna rambutmu"omel Sehun seraya memegangi rambut coklat tua hye in.
"Kufikir setelah memotong rambutku aku bisa melupakannya,tapi tidak. Bukan itu yang bisa membuatku melupakannya"
"Lalu?"sehun mengangkat kedua alisnya.
"Kau,kau yang bisa membuatku melupakannya"
Sehun tersenyum,kali ini wajahnya terlihat begitu tampan.
"Bukankah kau bilang kau mau belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik? Maka jadilah ibu yang baik juga untuk anak anak kita kelak"
Hye in menitihkan air matanya lagi,kali ini dia menangis bahagia. Mendengar ucapan pria yang pelan pelan menghapus Baekhyun hatinya Hye in kembali memeluk tubuh kekar itu.
"Hye in~ah,jadilah pendamping hidupku dan aku tidak akan membiarkan setitikpun air mata jatuh dari mata indahmu"
"Ya aku bersedia oppa"
Salju turun semakin lebat,suhu juga semakin dingin. Sinar matahari yang sama sekali tidak terasa kehangatannya sudah menghilang. Dan mungkin besok matahari tidak akan muncul sampai 2bulan kedepan. Binar binar bahagia tersirat jelas diwajah keduanya.

Hye in pov
Aku tidak mencari seseorang yang kucintai,aku tidak butuh itu. Yang kubutuhkan hanyalah seseorang yang mencintaiku dengan tulus. Seseorang yang mencintaiku dan hanya mencintaiku. Seseorang yang hanya mampu mencintaiku dan tidak mampu mencintai wanita lain selain diriku. Itu saja cukup untukku. Seseorang yang membenci melihat air mataku. Seseorang yang benci melihat kesedihanku. Dan kini aku telah menemukan orang itu. Dia adalah Oh Sehun.
   Bukankah aku sudah pernah mengatakan bahwa seberapapun erat bunga yang indah tak selalu melekat erat ditangkainya. Ketika musim gugur tiba bunga bunga yang indah akan berguguran jatuh dari tangkainya. Namun saat musim semi datang bunga bunga itu akan tumbuh lagi. Jika sebuah pohon sabar untuk menunggu musim semi tiba,menahan dinginnya musim salju,maka ia akan merasakan kembali keindahan pada dirinya. Begitu juga dengan manusia,seberapapun erat kita menggenggam kebahagiaan. Jika sudah ditakdirkan kebahagiaan itu akan lepas juga dari genggaman kita. Hanya orang orang kuat saja yang mampu melewati masa masa sulit dan tetap percaya bahwa kebahagiaan itu akan datang pada saat yang telah ditentukan. Maka kebahagiaan akan kembali datang. Percayalah,Tuhan itu adil ,semua rencana-Nya akan selalu indah pada waktunya.
.
.
The End...

Selamat pagi Incheon. Matahari belum menampakkan dirinya,namun riuh penggemar bersahut sahutan bersama lampu lampu kamera yang terus menyala nyala. Bandara Incheon sangat ramai saat ini. Sehun,dia berjalan santai sambil melambai lambaikan tangannya pada penggemar yang berbaris rapi disisi kanan dan kirinya. Pria itu terus tersenyum membuat semua gadis serasa ingin pingsan. Seorang wanita yang berdiri agak jauh dihadapannya,membuat ia berlari lari kecil mendekati wanita itu. Wanita itu terus tersenyum menatap kekasihnya yang sangat ia rindukan. Sehun segera memeluk wanita itu,riuh penggemar semakin menjadi jadi. Hye in,dialah wanita yang sangat sehun rindukan selama 3bulan ini.
"Bagaimana konsermu?"tanya Hye in.
"Konserku? Kau tidak menanyakan kabarku?"
Hye in terkekeh geli melihat ekspresi kekasihnya saat ini.
"Cium! Cium! Cium!"teriak mereka.
"Bagaimana?" sehun meminta persetujuan Hye in.
"Banyak anak anak yang masih dibawah umur" hye in tersenyum seraya menyebar pandangannya,mengamati beberapa gadis gadis yang histeris memanggil manggil nama kekasihnya. Sehun menarik tangan Hye in ketengah tengah kerumunan penggemarnya.
"Apa yang kau lakukan?" hye in berbisik malu malu.
"Annyeong,kalian semua sangat cantik hari ini. Gadis gadisku semua,Aku mencintainya,bolehkan dia kujadikan istri?" Hye in menaikan kedua alisnya,tak percaya bahwa Sehun meminta ijin pada penggemar untuk menikahinya.
"Ne!!!!!"jawab mereka serentak,melegakan hati hye in yang tengah berharap harap cemas.
Sehun mengecup kening hye in sekilas. Wanita cantik itu memandang murka Sehun.
"Hanya dikening,itupun sebentar"Sehun mempoutkan bibirnya. Dan mereka tersenyum bahagia.



Hoahhh selesai juga ff ku yang jauh dari kata sempurna ini,gomawo untuk semuanya yang udah mau baca dari awal :)) tengkyuuuu

0 komentar:

Posting Komentar