Sepucuk Rindu Dari Kekasih yang Tak Sempat Memiliki



Seberkas sinar matahari terasa begitu hangat pagi ini. Kabut tipis dan embun telah pergi bersama mimpi-mimpi indah malam sejak tadi. Langit begitu biru dihiasi beberapa gores awan putih. Ini selalu saja menjadi pemandangan favoritku setelah kamu. Ya! Kamu dengan kacamata berbingkai persegi panjang itu, Kamu dengan senyum yang seperti candu bagiku. Kamu yang masih saja hadir dalam mimpi tidurku hingga saat malam tadi. Sosokmu seolah sudah terpatri dalam dipalung hati hingga aku tak mampu menghapuskannya hingga saat ini.

Sejak hari itu, manik hitamku tak lagi menangkap sosokmu . Hatiku tak lagi berpacu cepat kala senyummu tertuju padaku. Tak ada lagi rasa bosan karena jenuh menunggumu muncul dari dalam kelasmu. Semua berlalu begitu cepat tanpa ada kesempatan untukku agar dapat mengulangnya lagi. Lembaran-lembaran itu indah telah rapi menjadi sebuah buku yang tersimpan rapi tanpa pernah bisa terulang kembali.

Sekarang hanya ada aku, aku bersama jutaan rasa yang tak sempat terungkapkan. Aku yang tak sempat memberitahumu apa alasan dibalik senyumku setiap memandangmu. Aku dengan tetesan air mata kerinduan yang tak sempat kau ketahui. Aku yang masih dalam kurungan penyesalan yang tak kunjung mau membebaskanku untuk pergi mencari sosok yang lain selain dirimu. Aku yang selalu saja ketakutan akan kehilanganmu meskipun pada nyatanya kau sudah benar-benar hilang.

Aku masih termenung disini, sendirian tentunya.

Aku yang masih berharap bahwa apa yang kudengar kemarin hanyalah sebuah mimpi buruk yang hanya dalam tidurku. Tapi nyatanya semua adalah kenyataan. Kenyataan pahit yang memang sudah sewajarnya ku terima dengan hati yang lapang. Kau telah bersamanya dan aku tidak berhak untuk tidak setuju. Selamat untuk itu dan berbahagialah.

Untukmu, bisakah aku mempercayakannya padamu? Bahagiakan dia karena sesungguhnya aku tak mampu membuatnya bahagia. Buatlah dia menjadi lebih baik dan bawalah dia untuk melangkah meninggalkan masa kelamnya. Jadilah seseorang yang selalu disampingnya saat dia membutuhan hangatnya sebuah pelukan. Jangan biarkan dia mengulang masa kelamnya. Buatlah dia tersenyum dan melupakan kesedihannya.

Kau harus tau bahwa aku tak pernah sedikitpun merasa menyesal telah diperkenalkan denganmu oleh Tuhan. Aku tidak pernah marah pada takdir yang telah menjeratku pada kisah seperti ini. Aku juga tak pernah menyesal telah memberikan hati ini untukmu meskipun kau tak pernah menerimanya.

Maka izinkan aku untuk tetap menyimpan rasa ini untukmu. Menjadikannya sebuah lembaran kisah yang bisa kubaca setaip waktu kala merindukanmu. Membuatnya tetap ada agar aku tak lupa. Membuatnya tetap menjadi kisah indah yang membawaku untuk menemukan kisah yang lain. Mengabadikannya jauh didalam hatiku agar aku selalu ingat, ingat akan satu hal..

Aku pernah sangat mencintai namun tak sempat memiliki.

0 komentar:

Posting Komentar