Author : Shafa Jung
Length : Chapter
Genre : Marriage Life,Sad,Romance,
Rating : PG-15
Main Cast : Oh Sehun-Park Hyejin(oc)
Additional cast : Kim Jongin,Kim Jiyeon (oc),Hwang
Daehee (oc),Oh Nara (oc),Tiffany (oc)
Disclaimer : Fanfic ini murni buatan saya dan
dipublish juga diblog pribadi JungShafa.blogspot.com
Matahari bersinar cerah
pagi ini,Hyejin bergerak pelan menggeliat diatas tempat tidurnya yang kecil.
Tangannya meraih ponsel dimeja kecil dekat ranjangnya,satu pesan baru saja
masuk.
From
: NAPPEUN SEHUN
Selamat
pagi calon istriku,cepatlah bangun kita akan melakukan fitting baju pengantin
hari ini. Aku menjemputmu jam 8!
Hyejin kembali
meletakkan ponselnya dimeja dengan kasar lalu menenggelamkan wajahnya dibawah
bantal.
Tak ada waktu lagi ini
sudah jam 7 dan pria itu akan marah jika Hyejin belum siap ketika dia sampai
nanti. Pria iu sangant disiplin tentang waktu jika dia bilang jam 8 maka jam
itu juga dia akan sampai.
Gadis itu
terlihat,menawan dengan v neck dress beberapa cm diatas lutut tanpa lengan
berwarna biru cerah. Sederhana namun terlihat berkelas itulah alasan Sehun
memilihnya untuk menjadikan pacar bayarannya. Jika hanya melihatnya orang-orang
akan menyangka bhawa Hyejin adalah putri keluarga kaya raya. Tapi tak masalah
dengan itu toh sebentar lagi dia akan menjadi menantu orang terkaya nomor 3 di
Korea kekeke...
Hyejin berlari lari
kecil sambil beberapa kali membenahi heelsnya yang kurang nyaman. Oh tidak!
Hyejin tidak menyukai gaya seperti ini. Hyejin adalah gadis yang tidak suka
dengan penampilan yang terlalu feminim seperti ini. Dia tidak tomboy,tapi dia
juga tidak terlalu feminim. Dia benar-benar lebih suka tampil apa adanya. Tapi
Sehun terus memaksanya untuk menggunakan pakaian seperti ini ketika akan keluar
bersamanya.
Pria bertubuh jangkung
itu berdiri didekat mobil mewahnya sambil menatap Hyejin jengah. Gadis itu
benar-benar tidak tau bagaimana cara disiplin.
“Kau tau apa hal yang
sangat tidak kusukai?”tanya Sehun dengan nada kesal.
Hyejin membenahi
tatanan rambutnya menaruh surai coklat itu dibahu sebelah kiri. ‘cantik’ batin
Sehun yang telah termakan pesona gadis sederhana seperti Hyejin.
“menunggu”jawab Hyejin
seraya menatap Sehun dengan tatapan menggoda bermaksud untuk menahan kemarahan
Sehun dan berhasil...
“kalau begitu ayo
berangkat tuan Oh” Hyejin bahkan membuka pintu mobil dengan tangannya
sendiri,berbeda dengan gadis-gadis yang biasa berkencan dengan Sehun yang
sepertinya tidak akan bisa masuk mobil tanpa dibukakan terlebih dahulu olehnya.
Selama perjalanan
hanyalah diam yang mengisi waktu mereka. Hyejin sesekali memijat pelipisnya
yang sedikit pusing sejak tadi. Sehun kadang melirik gadis disebelahnya kadang
mereka juga bertemu tatap lewat kaca spion mobil mewah itu,lalu mereka
pura-pura tidak peduli satu sama lain.
“kita sudah sampai”
Sehun keluar dari mobilnya dan bermaksud membukakan pintu untuk Hyejin,namun
semua terlambat Hyejin bahkan sudah lebih dulu memasuki butik mewah yang setau
Hyejin ini adalah butik milik kakak perempuan Sehun sekaligus kakak tingkat
yang paling dekat dengan Hyejin selama dikampus mereka satu fakultas. Tapi Oh
Nara harus pindah ke Paris 6 bulan lalu untuk lebih memperdalam kemampuannya
dalam bidang Mode.
“Oh Sehun!”panggil Nara
kegirangan. Nara sudah tau sebelumnya adiknya itu akan datang kebutiknya maka
dari itu Nara menyempatkan diri untuk pulang ke Korea hanya untuk melihat calon
istri adiknya mengingat saat acara makan malam keluarga Nara tidak bisa hadir.
“mana calon
istrimu?”Nara sedikit memiringkan kepalanya mencari tahu apakan calon istri
Sehun bersembunyi dibalik punggung adiknya.
Tiba-tiba Sehun menarik
Hyejin yang tengah sibuk melihat-lihat isi butik mewah itu.
“Dia”Sehun merangkul
pundak yejin.
“omo?!
Hyejin-ah!”Teriak Nara secara spontan.
“eonni”Hyejin menghambur
kepelukan Nara menyisakan kebingungan dalam diri Sehun.
“Dia calonmu?”tanya
Nara yang hany mendapat respon angggukan pelan dari Sehun.
“Kalian pasti tidak
saling mencintaikan?”
Sontak Hyejin menatap
manik tajam Sehun. Menyiratkan pertanyaan kenapa dia tau?
“Sehun hanya memberimu
sejumlah uang untuk dikenalkan pada keluarga kami lalu nenek pasti menyuruh
kalian menikah”
Lagi-lagi Hyejin
memandang Sehun takut,takut jika Nara akan mengatakannya kepada keluarga besar
Oh dan habis sudah hidupnya. Nara tersenyum cerah menatap keduanya yang terpaku
dingin seperti balok es.
“kajja kita harus
memilih baju”Nara menarik tangan Hyejin.
Dan lagi-lagi Hyejin
nyaris membuat Sehun kehilangan sisi warasnya. Hyejin terlihat mempesona dengan
Gaun pengantin pilihan kakaknya. Gadis
itu dimata Sehun telah memancarkan aura putri putri kerajaan,yah tidak bisa
dipungikir karena Hyejin adalah runner up miss korea tahun ini jadi sangat
wajar jika aura putri begitu melekat pada dirinya saat ini.
“Tuan Oh,Eottae?”tanya
Hyejin membuyarkan lamunan liar Sehun.
“terserah kakakku saja
dia yang lebih tau tentang urusan seperti ini.”Sehun terus saja memainkan
ponselnya dan berpura-pura tidak memperhatikan Hyejin yang meminta pendapatnya.
Ia hanya takut sisi warasnya akan benar-benar hilang ketika dia mentap gadis
itu lebih lama.
***
“Eonnie!”Hyejin
melambaikan tangan kepada wanita cantik yang duduk manis didekat jendela kafe
favorit mereka berdua.
“Jangan panggil aku
Eonnie Hyejin-ah”
“Lalu?” Hyejin duduk
didepan wanita itu.
“Kakak ipar,oke?”Nara
membentuk sebuah lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jarinya melambangkan
tanda ‘ok’, sementara itu Hyejin hanya mendengus kesal dengan tingkah ‘kakak
ipar’nya ini.
“Aku harus bagaimana
ini? Aku tidak bisa menikah dengannya Eonnie”rengek Hyejin.
“Apa alasanmu hah
menolak adikku yang tampan itu?”pertanyaan Nara seolah mengintimidasi Hyejin
dan terdengar seperti lebih memihak Sehun.
“Tentu saja karena aku
tidak mencintainya”
Nara tersenyum penuh
misteri hingga Hyejin sendiripun tak mampu mengartikan senyuman itu.
“Kau hanya perlu
menikah dengannya lalu dalam hitungan hari kalian tinggal bersama dan
bbuuuhhhh-“ Nara sedikit memberi tiupan pada Hyejin “Kau akan dibuatnya mabuk
cinta noona Oh”lanjut Nara dan wanita itu kemudian terdiam sesaat menyadari ucapannya.
“Oh Hyejin?”Nara
menunjuk Hyejin lalu menunjuk dirnya sendiri “Oh Nara? Yak kita akan menjadi
saudara eottokhae? Aku harus bahagia?”Hyejin mengacak-acak rambutnya frustasi.
Buakn ini yang dia harapkan dari pertemuan hari ini,Hyejin berharap Nara bisa
membantunya menggagalkan pernikahan mereka tapi nyatanya tidak. Nara bhakan
sangat antusias dengan pernikahan ini.
***
"Oppa"panggil
Jiyeon lirih. Jongin mengecilan volume musik yang sejak tadi berdentum keras
didalam kamarnya. Pria itu seketika panik melihat Jiyeon begitu kacau dengan
tangisnya. Jiyeon menyerahkan sebuah tabloid pada Jongin.
"Kim Hyejin akan
segera dinikahi pewaris WongJoon group"
Jongin melempar tabloid
itu entah kemana lalu menyambar kunci mobilnya dan meninggalkan Jiyeon yang
masih menangis didalam kamarnya.
Mobil Jongin melesat
cepat tanpa mempedulikan klakson-klakson mobil lain yang berbunyi karena
tingkahnya. Setibanya dikampus Hyejin pria itu segera melangkah mencari cari
sosok gadis yang kini menjadi sebab amarahnya. Tak butuh waktu lama untuk
mencarinya karena dia pasti tengah duduk ditaman kampus bersama Daehee.
"Kim
Hyejin"panggil Jongin dengan suara penuh penekanan.
"Kau
lagi"Hyejin menatap jengah pria didepannya.
"Batalkan
pernikahan itu"
"Mwo? Kau gila?
Pernikahan itu tinggl menghitung hari!"Hyejin kembali sibuk pada buku
ditangannya.
"Aku mencintaimu
Hyejin!"
"Tapi aku
tidak"balas Hyejin tanpa mengalihkan fokusnya dari buku.
Jongin berusaha keras
menahan emosi yang bergejolak dihatinya. Ia tak ingin membuat masalah dengan
gadis yang dicintainya ini sesaat kemudian Jongin berlalu meninggalkan Hyejin.
"Hyejin-ah
sepertinya aku harus pulang sekarang"ucap Daehee tiba-tiba,Hyejin
menyeritkan keningnya menatap sahabatnya itu.
"Maaf
ya"tanpa menungu persetujuan Hyejin Daehee berlari begitu saja.
"Yak!
Daehee-ya!"
"Mian,akan ku
telepon nanti"
Hyejin menghela
nafasnya sebentar lalu kembali pada bukunya.
Hwang DaeHee,dia tidak
benar-benar pulang. Gadis itu berdiri didekat sebuah mobil dengan gelisah
menunggu sang pemiliknya datang. Tidak butuh waktu lama pria berkulit
kecoklatan itu melangkah mendekat dengan meneguk sekaleng soft drink.
"Kau?"Jongin
menatap Daehee penasaran.
"Ada yang ingin
kubicarakan"
"Katakan
saja"
Daehee menatap Jongin
dengan isyarat bahwa topik bicaranya kali ini adalah rahasia.
"Masuklah
kemobil"
Jongin melangkah menuju
pintu mobilnya diiringi Daehee.
"Kau mencintai
Hyejin?"
Jongin menoleh kearah
Daehee lalu tersenyum kecut dan kembali pada fokus kemudinya.
"Kau sudah tau
masih saja bertanya"
Daehee mengambil nafas
dalam-dalam lalu membuangnya perlahan,mencoba menenangkan dirinya.
"Apa kau tidak mau
menggagalkan pernikahan mereka?"
"Kau bicara apa?
Aku ini masih waras"
Jongin menepikan
mobilnya.
"Kau ini
sahabatnya kenapa malah menawariku hal jahat seperti itu?"
"Ya memang aku
sahabatnya dulu,sebelum Hyejin meyetujui kontraknya sebagai pacar pura-pura
Sehun,awalnya aku masih menerima namun ketika Hyejin menyetujui pernikahan ini
aku benar-benar tidak terima"ucap Daehee sambil menahan air matanya.
"Kau?"Jongin
semakin tertarik dengan pengakuan Daehee.
"Beberapa bulan
lalu aku sempat dijodohka dengan Sehun untuk kepentingan perusahaan,aku tidak
munafik aku menyukainya sejak itu meskipun Sehun akhirnya menolakku
mentah-mentah,sekarang aku akan membalaskan dendamku pada Sehun"
Jongin tersenyum licik
mendengarnya,rupanya dia tak sepenuhnya kalah.
"Baiklah,kita
bekerja sama sekarang"
***
Hari yang seharusnya
menjadi hari terindah dan tak terlupakan bagi setiap pasang kekasih ini menjadi
hari yang paling buruk dan paling menyedihkan bagi Hyejin. Kenapa dia harus
terjebak dikurungan emas keluarga besar Oh? Dia bisa saja lari keluar gedung
atau terjun dari atap gedung. Namun semuanya diurungkan mengingat dia adalah
runner up Miss Korea dan keluarga Oh adalah keluarga yang sangat terpandang di
Korea.
“Yeobo”ucap seseorang
dengan nada berbisik dari balik pintu yang hanya memperlihatkan kepalanya saja.
Hyejin membuang nafasnya kasar melihat siapa yang memanggilnya ‘yeobo’tadi.
Hyejin beranjak dari
tempat duduknya dan berniat meninggalkan ruangan itu.
“Kau mau kemana?”tanya
Sehun.
“menghirup udara
segar,aku gugup”balas Hyejin singkat diiringi senyum manis Sehun.
Hyejin sedikit
menaikkan gaunnya agar tak menghalangi jalannya. Heels putih itu dilangkahkan
sehingga menimbulkan bunyi yang elegan. Gadis itu merasakan ada yang aneh sejak
ia keluar dari ruangan pengantin,ada beberapa orang yang sedari tadi mengikuti
langkahnya. Lalu entah apa yang
dilakukan nmereka yang Hyejin tau sekarang dia berada disebuah mobil bersama 4
orang pria. Kepalanya sedikit pusing.
‘Tidak! Apakah aku
diculik?’Hyejin mengerjapkan matanya cepat menyadarinya.
‘Jongin?’Hyejin
memastikan bahwa pria yang duduk disamping kemudi itu adalah Jongin,pria yang
selama ini terus mengejar-ngejar Hyejin.
***
Sehun masih dengan
senyumnya yang mematikkan itu didalam ruang pengantin hingga beberapa orang
yang terkesan mencurigakan melewati ruangan itu dan Sehun curiga. Benar saja
tak lama setelah itu mereka membius Hyejin dan membawanya pergi.
“Ikut aku” ucap Sehun
pada salah satu tangan kanan ayahnya.
Mobil itu melesat cepat
menjemput mempelai wanita yang tengah diculik saat ini. Sehun merasakan hal
yang tidak biasa kali ini. Kekhawatiran yang begitu meluap-luap hingga Sehun
sendiripun heran kenapa dia merasakan hal seperti ini. Rasanya sangat tidak
rela gadisnya diperlakukan seenaknya sepeti tadi,mereka bahkan menyeret Hyejin
ketika hendak memasukkannya kedalam mobil.
Sementara itu acara
pernikahan akan segera dimulai dan kedua mempelai tidak ditemukan diseluruh
sudut gedung. Nara menggenggam kuat tangan ibunya,mengisyaratkan bahwa keduanya
akan baik-baik saja. Dering telepon dari ponsel Sehun mengangetkan Nara.
“Yeoboseyo”
“...”Nara sontak
menjatuhkan ponsel itu dan dia ikut roboh saat itu juga.
“Nara-ya ada apa? Apa
yang terjadi?”Ayahnya memegangi kedua bahu putrinya.
“Hyejin,dia diculik dan
sekarang Sehun bersama sekertaris Jang sedang mengejarnya”ucap Nara dengan
tatapan kosong diiringi tangisan ibunya.
Sehun menghentikan
mobilnya didepan mobil sang penculik lalu segera menggedor kaca mobil penculik
itu.
“Kembalikan Hyejinku”
Hyejin terkesiap
mendengar suara itu,air matanya mengalir semakin deras melihat kedatangan Sehun
bersama sekertaris Jang.
Dan semua terjadi
begitu saja,baku hantam sudah tak bisa dihindarkan lagi saat itu. Hyejin masih
terduduk lemah dipinggir jalan sambil memandang kosong Sehun yang tengah
memukuli orang-orang itu dan tunggu... kemana Jongin? Kenapa hanya tingggal
mereka? Setelah pria-pria tak dikenal itu lebih memilih melarikan dir Sehun
segera menghampiri Hyejin yang masih merasa ketakutan. Pria itu membawa Hyejin
kedada bidangnya.
“Sudah, jangan
menangis”ucap Sehun tenang.
‘Kenapa? Kenapa aku
benar-benar merasa nyaman dipelukkannya?’Hyejin merasa sangat aman dipelukkan
Sehun. Pria itu melepas jasnya dan memakaikannya ditubuh Hyejin yang menggil
kedinginan.
***
“Sehun? Hyejin?”ibu
Hyejin langsung berdiri melihat kehadiran keduanya dan semua orang memandang
kearah pintu ruang pengantin.
Meski mata Hyejin masih
sedikit sembab walaupun sudah ditutupi make up juga sebelah bibir Sehun yang
masih terlihat lebam meski sudah dipoles dengan make up mereka tetap
melangsungkan pernikahan.
Usai mereka sudah
mengikrarkan janji suci pernikahan kecupan singkat mendarat dibibir
Hyejin.’beraninya dia?’Hyejin ingin sekali menghajar pria dihadapannya ini
tidak! Dia sekarang suaminya. Mimpi buruk Hyejin benar-benar terjadi dihari
ini.
Hyejin merebahkan
tubuhnya disamping Sehun. Tak ada pembicaraan antara keduanya. Masing masing
berusaha membendung perasaan bahagia yang kini pelan-pelan menyelinap dihati
mereka.
"Apa kau mengenal
salah satu dari penculik tadi?"Sehun mencoba membuka pembicaraan.
"Jangan
membahasnya aku masih takut" Hyejin lalu menarik selimutnya dan memejamkan
mata. Ya dia memejamkan matanya dan dia tidak tidur. Fikirannya masih melayang
memikirkan penculikan itu dan kenapa Jongin ada disana. Lalu kenapa Jongin
memilih kabur saat Sehun datang menyelamatkannya? Yang lebih aneh lagi kenapa
rasanya sangat membahagiakan ada dipelukan Sehun tadi?
'Aku juga tidak suka
melihatmu ketakutan,sungguh aku ingin mendekapmu dan membiarkanmu tidur dalam
dekapanku sekarang'Sehun memandangi Hyejin iba. Dia tahu gadis itu masih
memikirkan sesuatu dan belum benar-benar tidur. Sehun belum merasakan kantuk
pada dirinya. Manik setajam manik elang itu menatap langit-langit
kamarnya,menembus jauh pada kehidupannya kedepan dengan Hyejin. Apa yang akan
terjadi setelah ini? Bagaimana kelanjutan pernikahan konyol ini?
Jiyeon? Kemana dia?
Bukankah Sehun mengundangnya ke acara pernikahannya? Tidak biasanya gadis itu
melewatkan momen penting Sehun. Dia akan selalu ada kapanpun Sehun memintanya.
Tapi hari ini mengirim pesan permintaan maafnya karena tak bisa datang
kepernikahnnya pun tidak Jiyeon lakukan.
Tapi agaknya dia tak
bisa lagi terlalu dekat dengan Jiyeon. Sudah ada Hyejin disampingnya mereka
kini ‘suami-istri’ meskipun mereka tidaklah suka dengan sebutan itu sekarang.
Setidaknya mereka harus benar-benar berakting sebagai sepasang suami istri
karena hampir seluruh warga Korea telah mengetahui pernikahan mereka. Sehun
menarik selimutnya lalu memejamkan mata meskipun dia belum benar-benar ingin
tidur
***
Pagi
telah datang,Hyejin segera mengerjap terbangun dan berharap pernikahannya
kemarin hanyalah mimpi buruknya.gadis itu menghela napasnya lemah ketika
menyadari pria yang kini menyandang status sebagai suaminya itu tertidur pulas
disampingnya. Hyejin menatap lekat-lekat pahatan demi pahatan karya Tuhan
itu,berusaha menemukan kekurangan diwajah pria itu namun nihil. Pandangan Hyejin
terhenti pada bibir Sehun,bibir itu terlalu kecil dan seperti wanita,Hyejin
benci itu. Namun fikiran Hyejin kembali melayang pada pernikahan kemarin.
Sebenci-bencinya dia dengan bibir itu setidaknya bibir itu lah yang telah
merebut ciuman pertamanya.
Hyejin kembali menarik
selimut menutupi kepalanya,membuang jauh-jauh fikiran itu. Sehun merusak
paginya kali ini.
“kau sudah
bangun?”tanya Sehun dengan mata terpejam.
“Omo!”Hyejin
terperanjat mendengar suara itu.
“Buatkan aku
sarapan,aku akan mandi dan kuharap setelah mandi sarapan sudah siap” Sehun
duduk dibibir ranjang sebentar lalu melenggang santai kearah kamar mandi.
“menyebalkan”dengus
Hyejin kesal.
Sehun keluar dari
kamarnya dan melangkah menuju meja makan berharap Hyejin telah menyiapkan
sarapan untuknya.
"Sudah
siap?"tanya Sehun seraya meletakkan tasnya dikursi lalu pria itu duduk
dikursi sebelah. Pria itu takjub memandangi makanan yang tersaji dimeja makan.
Daging panggang yang diberi saus italia diatasnya dengan beberapa sayuran
sebagai pelengkap.
"Wahhh kau juga
pandai memasak ya"
"Aku ini runner up
Miss Korea,aku harus bisa dalam berbagai hal kau harus tau itu"Hyejin
menyombongkan dirinya lalu duduk dihadapan Sehun. Sehun tersenyum
meremehkan."Mari kita lihat rasanya"ucap Sehun yang tak yakin akan
rasa masakan istrinya.
Satu suapan telah masuk
kemulut pria itu.
"Mmm cukup
lezat"
Hyejin tersenyum
bangga.
"Kau mau
kemana?"
"Hey kau tidak
ingat ya aku ini masih semester 7"
Hyejin terbelalak
sesaat kemudian ia menepuk dahi porselennya itu.
"Aku juga harus
kuliah,semalam Daehee memberitahuku hari ini ada praktek"
Hyejin lalu berlari
kekamar mandi,mandi lalu berdandan seadanya. Jeans hitam dan kemeja denim tak
lupa sneakers kesayangannya. Hyejin selalu mengurai surai coklatnya itu,ia
melangkah keluar kamar sambil memastikan tak ada lagi yang tertinggal.
"Kenapa kau
memakai baju seperti itu?"pria dengan warna kemeja sama dengan Hyejin itu
melipat tangannya didepan dada.
"Omo kau belum
berangkat?"
"Ganti
pakaianmu"
"Memangnya
kenapa?"
"Pertama kau ini istriku,pewaris
harta orang terkaya nomor 3 di Korea Selatan dan kedua baju itu mirip dengan
punyaku kita tidak mungkin memakai baju yang sama seperti ini"
Hyejin memperhatikan
kemeja yang melekat ditubuh Sehun. Sesaat kemudian ia tekekeh geli.
"Sudahlah aku akan
terlambat jika harus berdebat denganmu"
Hyejin melenggang
keluar rumahnya.
"Yak kau berangkat
naik apa huh?!"tanya Sehun sambil mengikuti langkah Hyejin dengan sedikit
berteriak.
"Tentu saja bus"
Sehun menghentikan
langkahnya. Baru kali ini dia mengenal gadis yang tak segan untuk naik bus saat
pergi kuliah.
"Biar
kuantar,kampus kita bersebelahan bukan?"tawar Sehun. Hyejin menatap wajah
tampan itu intens,mencari tahu maksud pria itu mengantarnya.
"Bagaimana jika
kau diculik?" tanpa ada jawaban
gadis itu memasuki mobil sport warna putih yang terparkir rapi dihalaman rumah
mewah mereka.
"Kau masih
takut?"tanya Sehun didalam mobil membuka pembicaraan. Hyejin menggeleng
cepat.
"Lalu kenapa kau
mau kuantar?"
"Jika ada yang mau
mengantarku kenapa tidak? Toh jika aku diculik lagi sekarang aku pakai celana
jadi aku bisa menyerangnya"jawab Hyejin tanpa menatap lawan bicaranya.
"Memangnya kau
bisa apa? Menangis sambil berjongkok dipinggir jalan?"Sehun mencoba
mengingatkan Hyejin betapa menyedihkannya gadis itu kemarin.
"Ya kau tidak tau
aku ini-"
Belum sempat meneruskan
kata katanya Sehun telah melanjutkan kata kata itu persis seperti apa yang
ingin dia katakan "kau adalah runner up Miss Korea dan kau harus bisa
dalam berbagai hal"
Hyejin tersenyum lebar
memandang pria yang tengah fokus dalam kemudinya itu.
***
"Bagaimana malam
pertamamu nyonya Oh?"goda Daehee.
"Kau ini bicara
apa hah? Tidak ada malam pertama! Aku tidur nyenyak dan bangun pagi"
Daehee terkekeh geli
mendengar ucapan sahabatnya.
"Lain kali ajak aku
main kerumahmu"
"Pasti tapi tidak
untuk waktu dekat ini,aku bahkan masih kesulitan beradaptasi dengan rumah
itu" keluh Hyejin.
"Bagaimana rasanya
tinggal seatap dengan pria yang sangat tampan,oh Ya Tuhan. Sehun itu benar
benar seperti sebuah mahakarya yang dibuat sempurna tanpa kekurangan sedikitpun"Daehee
lagi-lagi mencoba menggoda Hyejin.
"Diam kau"
***
Hyejin berhenti sejenak
ketika baru saja masuk rumahnya,ruang tamu penuh dengan kado-kado
pernikahannya. Gadis itu memilih menghempaskan tubuhnya diatas sofa,tubuhnya
sangat lelah hari ini.
“Kau tidak ingin
membukanya?”tanya Sehun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan t-shirt
putih polos dan celana jeans selutut. Rambutnya yanga masih basah terlihat
berantakan. Hyejin merasakan sesuatu yang menghalangi saluran pernafasannya
setelah melihat suaminya seperti itu.
“Yak! Oh Hyejin!”Sehun
melambaikan tangannya didepan Hyejin dan itu membuat jarak antara keduanya
semakin dekat. Aroma segar begitu tercium dihidung Hyejin.
“Ah ya mari kita
buka”Hyejin segera meraih sabuah kado secara asal. Sehun tersenyum memandanginya
“Kau masih tidak mau mengakui ketampananku”goda Sehun.
“bicara apa kau ini”
Hyejin sibuk membuka
satu persatu kado-kado itu.
“Yak!!”gadis itu
melempar sebuah lingerine warna maroon itu kesembarang arah hingga mengenai
Sehun.
“Wae?”Sehun mengamati
lingerine yang baru saja jatuh dihadapannya sesaat kemudian tawanya meledak.
“kenapa tertawa hah?
Harusnya Nara Eonnie tidak memberiku baju menjijikan itu,bukankah koleksi
butiknya itu bagus-bagus”
“Mungkin noonaku
menginginkan keponakan”goda Sehun yang masih dalam tawanya tanpa mempedulikan
tatapan Hyejin yang seolah-olah ingin menghajarnya habis.
Dan mereka melanjutkan
kegiatan mereka lagi.
“lihat apa yang
diberikan ibumu”Sehun memnunjukkan sepasang syal hangat warna biru muda dan
biru tua.
“ibuku pandai sekali
memilih hadiah tapi kenapa ada dua?”Hyejin mengamati kedua syal itu.
“memangnya ibumu hanya
memberikannya untukmu hah?ibumu juga memberikan satu untukku sebagai menantunya
yang tampan”
“Ah aku tdak peduli apa
katamu,aku akan mandi dan tidur aku lelah sekali”Hyejin melenggang santai
menuju kamarnya. ‘glek’pintu kamar ditutup begitu saja.
Hyejin merebahkan
tubuhnya diranjang ,manik indahnya menatap lurus kelangit-langit.
‘kenapa aku harus
terjebak dalam pernikahan konyol ini?’ ‘dan kenapa aku bahagia?’Hyejin terus
saja memikirkan hal yang sama tanpa sedikitpun memberikan hatinya kesempatan
untuk membiarkan perasaannya yang mulai bersemi itu tumbuh.
Hyejin keluar dari
kamar mandi dan melangkah mencari-cari sosok Oh Sehun disetiap sudut rumah dan
nihil,dia tak menemukannya. Hyejin terhempas disofa ruang tv ketika menyadari
Sehun tidak ada dirumah. Ia meraih remote tv yang tergeletak dimeja,mungkin
menonton acara televisi bisa membunuh rasa bosannya ketika Sehun tak dirumah.
“Sehun-ah cepat
pulang”gumam Hyejin bosan,ketika pria usil itu tak dirumah makan suasana rumah
besar ini begitu sunyi tanpa teriakkan kesal Hyejin yang memaki Sehun.
Jarum jam sudah
menunjukkan pukul 10 malam tetapi Sehun belum pulang juga. Ponselnya juga tak
bisa dihubungi dia sudah berusaha menghubungi Nara namun Nara tak tahu
keberadaan adik satu-satunya itu. Satu hal yang ditakutkan Hyejin adalah jika
Jongin bertindak nekat lagi malam ini.
To be continued-
Follow twitter ku juga
boleh lohhh @SHFLSTR_ yang mau aja deh
ga maksa juga kok,siapa tau aja mau nambah temen kalo nggak ya udah gapapa
hehehe
0 komentar:
Posting Komentar