FF Baekhyun//Voice... Part 10//jungshafa

Voice... Part 10
 .
.
Sekarang atau nanti kau hanya akan menjadi bayangku yang selalu mengikutiku namun tak sanggup ku menyentuhnya.
.
Author pov
"Hye in~ah!"suara itu tak asing lagi ditelinga gadis mungil yang tengah berdiri diantara barisan pohon yang tumbuh berjajar dibagian kanan kiri jalan itu. Hye in tersenyum memandangi pria tampan yang berlari lari kecil mendekatinya.
"Kenapa kau lama sekali?"hye in memanyunkan bibir cherrynya.
"Jangan begitu,aku jadi ingin menciummu!"goda Sehun.
"Yak! Apa yang kau bicarakan ini haishhhh"hye in tersipu malu.
"Temani aku ya? Kesalon"hye in menunjukan aegyo nya.
"Untuk apa?"
"Memotong rambutku" hye in tersenyum simpul.
"Rambutmu? Yang panjang ini? Oh ayolah hye in kau sudah memikirkannya matang matang?"sehun mengusap lembut rambut panjang Hye in.
"Aku ingin melupakan seseorang oppa,jadi aku harus memotong rambutku" hye in memainkan rambutnya dengan manja.
"Awas sampai kau tidak berhasil melupakan seseorang itu setelah memotong rambutmu,ku cium kau!" Sehun menggandeng tangan hye in dan berjalan bersama menuju mobil.
.
"Yak! Sudah seperti ini saja jangan terlalu pendek!"pinta sehun pada seorang hair stylist.
"Sehun oppa! Kau ini apa apaan?"hye in terlihat kesal.
"Jangan terlalu pendek" sehun merapikan rambut hye in seperti hari stylist professional. Hye in terkekeh geli melihat tingkah oppanya itu.
***
Hye in pov
Aku sudah memutuskan,dan keputusan ini sudah kufikir matang matang jadi siapapun tidak ada yang bisa membatalkan keputusanku ini. Hengkang dari girlstar,ya! Itu keputusanku. Keluar dari grup yang telah membesarkan namaku selama 3tahun ini. Aku tidak bisa terus disini ,aku ingin pergi dari korea dan memulai hidupku yang baru di New York. Hidup yang lebih nyaman,tanpa gangguan,tanpa kesedihan dan tanpa byun baekhyun.
Aku melangkah pelan mendekati sahabat sahabatku yang duduk diruang tamu. Mereka terlihat amat sedih.
"Hye in~ah apa kau yakin dengan keputusan ini?"tanya hyo an. Hyo an tidak berharap banyak dengan jawabanku,karena dia tau aku tidak mudah mengubah keputusan begitu saja.
"Jika ini membuatmu bahagia maka kami rela"sambung Ra eun. Ji in memelukku erat.
.
Author pov
Musim salju di Korea sudah tiba beberapa hari yang lalu. Suhu sudah mulai turun,dingin seakan menyelinap masuk menghujam tulang. Gadis bercoat coklat susu itu berdiri mematung memandangi hamparan pantai yang luas nan biru. Ombak menggulung seolah mendekati gadis itu dan sama sekali tak membuat gadis itu mundur kebelakang untuk sekedar menghidari gulungan ombak hang menakutkan. Rambutnya menari nari tertiup angin yang cukup kencang menerpa tubuhnya. Gadis yang telah memotong pendek rambutnya itu tak berniat untuk meninggalkan tempat itu. Rambutnya terlihat coklat terang,sepetinya dia baru memperbarui warnanya.
"Disini sangat dingin ayo kerestoran didekat sini"aja seorang pria yang baru datang seraya berjalan mendekati gadis itu. Hye in,gadis manis itu menoleh kesumber suara dibelakangnya. Dia tersenyum tipis,tipis sekali bahkan,sampai sampai pria dihadapannya itu tau bahwa hye in sedang tidak baik hari ini.

"Disini saja,aku hanya ingin berbiara sebentar dan akan segera pergi"ucap Hye in lirih.
Baekhyun melangkah mendekati gadis yang dicintainya itu.
"Aku sudah memutuskan hengkang dari grupku"
"Hengkang? Apa itu karena aku?"baekhyun terkejut mendengar pernyataan gadis yang tengah berdiri sampingnya.
"Bukan,aku hanya lelah dengan kehidupan seperti ini. Aku akan pergi ke New York aku akan memulai hidupku disana sebagai orang biasa"
"Pergi? Ke New York? Oh ayolah Hye in ini bukan saatnya bercanda"
"Aku sungguhan oppa"hye in menatap puncak rambut baekhyun dan kembali menatap hamparan pantai.
"Maafkan aku jika aku sudah mengganggu hubunganmu dengan taeyeon eonnie. Sungguh aku tidak berniat bertindak seperti itu. Aku yang seharusnya sadar bahwa aku tidak seharusnya ada diantara kalian." Hye in kembali tersenyum.
"Kau tidak salah Hye in,aku bahkan tidak berfikir seperti itu" Baekhyun menghadapkan tubuh Hye in dihadapannya.
Hye in mengembalikan tubuhnya keposisi semula,menghadap pantai. Ia menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.
"Saat masa trainee memasuki tahun kedua aku mulai merasakan cinta hingga akhirnya cinta itu secara terang terangan tak bisa terwujud aku terus mencintai orang itu,Cukup sudah aku disiksa oleh perasaan ini selama 5 tahun oppa. Aku bosan aku jenuh dengan semua ini. Aku juga ingin bahagia,maka relakan aku" Hye in melepas kalungnya dan melemparnya jauh jauh ketengah pantai.
"Baek~In tidak akan pernah ada sampai kapanpun"ucapannya terdengar seperti menahan sesuatu yang amat berat,ia berbalik arah dan melangkah pergi.
"Lalu kapan kau akan kembali?"
Hye in menghentikan langkahnya "5 tahun lagi,dihitung mulai hari ini." Hye in melangkah mantap meninggalkan Baekhyun.
"Dia bahkan pergi tanpa memberiku pelukkan perpisahan?"decak Baekhyun kesal. Pria itu melangkah gusar kembali kemobilnya,ia hendak kebandara mengikuti jejak Hye in.
***
15 menit lagi penerbangan ke New York akan segera berangkat. Hye in masih duduk dibarisan kursi yang tertata rapi diruang tunggu bandara incheon.
"Sekarang tersenyumlah,aku ingin kau tersenyum padaku sebelum kau pergi. Tersenyumlah,beri aku senyuman paling indah"pria bertubuh tinggi itu sibuk mengusap air mata Hye in. Hye in menggenggam tangan pria itu,berusaha menghentikan kegiatan pria didepannya.
"Nanti make up ku bisa luntur jika kau terus mengusap air mataku" hye in tersenyum.
"Hati hati ya,jika kau merasa sedih telfon aku. Jaga pola makanmu kau sangat rentan sakit. Jangan biarkan orang orang diluar sana menyakitimu aku tidak suka melihatmu menangis. Tidurlah jika kau kelelahan,jangan sampai kurang tidur." hye in terdiam,beberapa saat kemudian dia mulai angkat bicara.
"Sehun oppa "
"Hmm"
"Jangan mencintai wanita lain ya?" Sehun menatap Hye in dalam dalam.
"Ah,maksudku jangan lupakan aku"hye in tersenyum seraya berusaha membuang pandangannya dari sehun.
"Aku? Melupakanmu? Tidak akan" sehun mengusap usap puncak kepala Hye in.
"Aku berangkat ya,doakan aku baik baik saja" hye in beranjak dari tempat duduknya. Sehun membuka tangannya lebar.
"Kau lupa sesuatu"ucap Sehun. Hye in tersenyum lalu menyambut pelukkan Sehun
"Jaga dirimu baik baik"
.
Sehun kembali kemobilnya tapi kenapa mobilnya terbuka? Siapa yang masuk?
"Kutitipkan dia padamu"ucap seseorang dikursi belakang.
"Hyung?"Sehun menoleh menatap Baekhyun yang berekspresi datar itu.
"Kau mencintainya kan? Bahagiakan dia"titah Baekhyun. Sehun tersenyum kecut lalu menginjak gas mobilnya dan mobil itu melaju kencang.
***
2tahun kemudian.
New York.
Hye in berjalan pelan ditrotoar jalanan yang masih agak sepi. Ini masih cukup pagi,mana mungkin orang orang sudah bangun. Sesekali dia merapatkan syal dilehernya. Langkahnya terhenti disebuah kedai kopi berdekorasi klasik. "Sepertinya kopi hangat lebih baik"gumam Hye in lalu masuk ke kedai itu.
"Give me one hot coffee"pinta Hye in pada seorang pelayan lalu duduk dikursi dekat jendela. Dari sini jalanan kota New York yang terlihat lengang terlihat begitu rapi dan menenagkan. Barisan toko toko bergaya unik beberapa masih tutup. Matahari masih malu malu memunculkan dirinya. Beberapa orang dengan pakaian rapat nampaknya sudah memulai aktivitasnya. Hye in menyesap kopi panas didepannya sambil menatap seorang pria yang berdiri di depan kedai dengan posisi membelakangi dirinya. Pria berperawakan tak terlau tinggi itu seperti bercakap cakap dengan seseorang. Dari belakang Hye in tau betul siapa dia. Tapi hye in tidak yakin bahwa pria itu adalah Baekhyun.
Hingga beberapa saat kemudian pria itu berbalik menghadap kedai. Hye in tersenyum pahit sambil kembali menyesap kopinya.
"Apa aku terlalu merindukannya? Hingga semua pria nampak seperti orang jahat itu"gumamnya. Hye in melirik jam tangan yang melekat indah ditelpak tangannya. "Ya tuhan,aku hampir terlambat" hye in segera membayar kopinya dan pergi meninggalkan kedai kopi itu.
.
.
To be continued .. 

0 komentar:

Posting Komentar