Can You Hear Me? (Chapter 4)


Author : Shafa Jung

Length : Chapter

Genre : Marriage Life,Sad,Romance,

Rating : PG-15

Main Cast : Oh Sehun-Park Hyejin(oc)
 
Additional cast : Kim Jongin,Kim Jiyeon (oc),Hwang Daehee (oc),Oh Nara (oc),Tiffany (oc)
 

Author pov’s

Sehun duduk disofa ruang tamu sambil menggerak-gerakkan kakinya. Sebentar lagi dia harus menghadiri acara makan malam tapi Hyejin entah kemana. Berulang kali ia menelpon gadis itu tapi nihil.
My Lovely Wife

“Kau dimana?”
“Cepat pulang”
“Kita harus pergi makan malam bersama ayah ibuku”
“Heyyyy”
“Miss Korea!!”
“Oh Hyejin”

Tak ada balasan.

Akhirnya Sehun memutuskan untuk pergi mencarinya. Baru saja ia akan membuka pintu rumahnya,

“Klek” pintu rumah terbuka dari luar.
Sehun menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Aishh kau membuatku hampir gila karena menunggumu pulang dan tiba-tiba kau pulang sudah secantik ini”rutuk Sehun kesal.

Dengan balutan long dress lengan 3/4 berwarna merah maroon.
Hyejin tersenyum malu mendengar ucapan Sehun.

“Ayo berangkat,kita tidak boleh terlambat.”
Sehun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

“Kau kesalon sendirian?”

“Mm”jawab Hyejin diiringi anggukan pelan.

“Naik bus?”

“Tentu saja tidak dengan gaun serepot ini, aku naik taksi”

“Apa kau senang jika aku memujimu cantik?”
Hyejin menggeleng cepat.

“Karena kata cantik selalu kudengar hampir setiap menghadiri beberapa talkshow ataupun orang-orang yang terpesona padaku,itu terlalu biasa Oh Sehun”

Sehun membuang nafasnya begitu saja,mati-matian dia berusaha mengungkapkan kata-kata itu dan respon dari Hyejin terlalu menyedihkan.
Seperti makan malam sebelumnya,semua terkesan menegangkan bagi Hyejin. Keluarga ini terlalu kaku dan menakutkan. ‘Oh ayolah Hyejin kau telah menjadi bagian dari mereka’ Hyejin menghela nafasnya seraya memandangi Sehun yang tengah berbincang dengan ayahnya.

‘Kenapa aku harus mengikuti setiap alur permainanmu Oh Sehun?’

“Hyejin-ah kapan kau akan memberiku seorang cucu?”pertanyaan dari wanita paruh baya yang menyandang status sebagai ibu mertua Hyejin itu sontak menghentikan apapun aktivitas diatas meja makan.

“Yak! Eomma ini bagaimana? Hyejin masih 21 tahun,Sehun juga bahkan baru menjalani sidang kelulusan kenapa terburu-buru sekali minta cucu?”ucap Nara diiringi senyum yang mengembang dibibir Hyejin. Malam ini Hyejin berhutang hal besar pada Nara.

Pukul 10 lewat dan acara makan malam baru saja selesai.

“Sehun-ah apa kita tidak bisa tidur dirumah orang tuamu saja?”pertanyaan Hyejin seperti menyiratkan
keraguannya untuk pulang,sejak tadi perasaan Hyejin benar-benar kacau entah apa penyebabnya.

“Mwo? Kau mau membuatkan cucu untuk ibuku?”

“Lupakan! Dasar mesum!”decak Hyejin kesal lalu masuk kemobilnya.
500 meter dari rumah orang tuanya,Sehun merasakan ada hal aneh. Mobil hitam dibelakangnya sepertinya sejak tadi menguntitnya.

“Sehun-ah ada apa?”
Sehun menggeleng pelan,1 menit 2 menit dan “BRAK!” akhirnya mobil hitam tadi menabrak mobil Sehun hingga nyaris terbalik.

“Aaaaa”teriak Hyejin panik ,gadis itu menutup kedua matanya takut.
Cukup lama dia terdiam dengan segudang pertanyaan dihatinya.

‘Kenapa Sehun diam saja?’

‘Kenapa Sehun tidak menyuruhnya keluar dari mobil?’

‘Kenapa Sehun tak memeluknya?’
Akhirnya Hyejin memberanikan diri untuk membuka matanya dan betapa terkejutnya dia ketika melihat kursi kemudi telah kosong,ia mengalihkan pandangannya pada kap mobil yang penuh kepulan asap.

“Apakah mobil ini akan meledak?” Hyejin segera keluar dari mobil itu,jangankan untuk berlari menjauh
bahkan untuk keluar dari mobil saja kakinya seperti tak bertulang.

“DUARR!”bagian kap mobil itu benar benar meledak sekarang.

“Sehun-ah….”tangis Hyejin pelan.

“Oh Sehun kau dimana?”keadaan Hyejin kali ini benar-benar kacau,dia berjongkok ditrotoar jalan yang cukup sepi tak ada seorangpun yang menolongnya.

Hyejin mencoba untuk menghubungi sekertaris Jang namun sesaat kemudian diurungkan niatnya.

“Tidak,tidak ada yang boleh tau!”rasa takut itu kembali hadir menyelinap ke hatinya. Jika ada yang tahu bahwa Sehun hilang dan itu karenanya maka dia mungkin akan benar-benar jauh dari Sehun.
Sekuat tenaga Hyejin mencoba melangkah. Berusaha mencari pria yang amat dicintanya itu sendiri.

“Sehun-ah!”panggilnya keras-keras.

“Oh Sehun!”

“Kembalilah” Hyejin kembali roboh saat itu,kemana dia harus mencari pria itu? Air matanya telah jatuh sejak tadi.Hatinya benar-benar sakit sekarang,seperti tertancap anak panah bertubi-tubi.

“Hyejin-ah”panggil seseorang yang berdiri dihadapannya.
Gadis itu perlahan mendongakkan kepalanya sambil terus berharap dialah Sehun. Harapan itu pupus seketika ,Park Chanyeol kekasih Oh Nara.

“Oppa? Kenapa kau bisa disini?”tanya Hyeji dengan suara paraunya.

“Jadi benar kau Hyejin?”Chanyeol membantu Hyejin berdiri.

“Apa itu mobil Sehun?”tanya Chanyeol sambil menunjuk mobil yang penuh kepulan asap itu. Hyejin mengangguk lemah.

“Lalu dimana Sehun?”

“Dia menghilang”

Hyejin tertunduk lesu “dia tidak ada oppa,dia menghilang”tangisnya.

“Apa ini semua karena Jongin?”

Hyejin terperangah mendengarnya.

“Mobil yang tadi menabrak mobilmu adalah mobil Jongin”
Hyejin kembali roboh.

“Apa kau baik-baik saja?”

Hyejin masih diam dengan tatapan kosong.

“Oppa bisakah kau menyembunyikan kejadian ini dari keluarga Sehun?”
Chanyeol mengerutkan keningnya.

“Jika Sehun dilukai Jongin itu berarti dia terluka karena aku,aku tidak ingin dijauhkan dari Sehun aku sangat mencintainya oppa” hening,Chanyeol bahkan tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini.

“Apa kau ingin melihat Sehun terluka?”
Hyejin menggeleng pelan.

“Cinta adalah ketika kita bisa membiarkan orang yang kita cintai hidup dengan baik dengan atau tanpa kita”

***

Sejak 2 hari kejadian itu polisi dan para bodyguard terus mencari keberadaan Sehun. Hyejin berulang kali menarik nafasnya dan membuangnya perlahan. Lalu gadis itu melangkah menuju tempat yang telah dijanjikan oleh Jongin,

“Kau datang nona”Jongin tersenyum penuh kemenangan. Pria itu menyedorkan selembar kertas.

‘Surat perceraian’

“Boleh kau tanda tangani sekarang?”
Hyejin hanya menatap nanar kertas itu karena hanya dengan itu Sehun akan dibebaskan maka tidak ada pilihan lain. Jongin benar-benar kejam kali ini.

“Baiklah”
Hyejin berusaha keras untuk membendung air matanya.

“Setelah ini cepatlah kebandara dan aku akan menyusulmu,kita akan menikah dan hidup bahagia diparis”ucap Jongin diiringi tawa penuh kemenangan.

“Kau jahat Jongin”
Pria itu merangkul pundak Hyejin dan meninggalkan kafe.

“Man! Lepaskan dia!”teriak Jongin pada beberapa pria bertubuh kekar yang tengah menahan Sehun agar tidak melarikan diri.
Hyejin memandangi Sehun iba,kulit putihnya penuh dengan luka luka dan memar. Kemeja putihnya telah begitu lusuh. Ada beberapa luka diwajahnya yang masih memerah. Hatinya serasa tercabik-cabik melihat Sehun yang ceria itu kini menjadi kacau seperti itu. Manik elang Sehun terlihat sangat lelah ketika menatap Hyejin,sangat jelas bahwa ia ingin mengatakkan banyak hal yang tidak bisa dimengerti Hyejin lewat tatapan itu hingga pandangan Hyejin mulai kabur saat air mata mulai memenuhi matanya. Ia benar-benar ingin memeluk Sehun saat ini tapi saat ini juga hal itu adalah hal yang sangat mustahil.

“Sehun-ah mianhae”sebulir air mata akhirnya jatuh membasahi pipi tirusnya. Lalu Jongin membimbingnya untuk masuk kedalam mobil.
Mereka tiba dirumah keluarga besar Oh “kau cukup mengatakan pada mereka bahwa kau tidak mencintai Sehun dan menyerahkan surat itu”
Gadis itu melangkah gontai memasuki pintu gerbang yang begitu kokoh itu.

“Hyejin-ah”panggil Nara ,gadis itu segera berlari mendekati Hyejin.
Hyejin mencoba fokus menatap Nara namun pandangannya kabur hingga akhirnya dia limbung dan kehilangan keseimbangan,beruntung Chanyeol segera menangkapnya.

“Hyejin-ah apa kau sakit?”tanya Nara khawatir. Hyejin menggeleng pelan.

“Aku ingin menemui halmeoni,eommonim dan abeonim”

“Ya,mereka diruang tamu”
Seberat apapun kaki Hyejin melangkah,ia harus tetap kuat untuk Sehun. Sesakit apapun hatinya kini,ini semua untuk satu pria yang dicintainya Oh Sehun. Hyejin bahkan telah memikirkan keputusan ini matang-matang sebelumnya. Semua resiko telah siap dihadapinya,tak ada keraguan lagi dan tekadnya sudah bulat karena ini jalan satu-satunya untuk membebaskan Sehun.
Hyejin meletakkan perlahan surat perceraiannya.

“Kau gadis kurang ajar!”abeonim nyaris memukul Hyejin.

“Appa! Biarkan dia bicara!”cegah Nara.

“Katakan apa maumu Hyejin! Sehun tengah menghilang dan kau malah menceraikannya!”kini Nara menjadi Nara yang berbeda dari biasanya. Nada bicaranya seperti tak rela jika adiknya diperlakukan seenaknya oleh Hyejin.

“Sehun mungkin sedang dalam perjalanan pulang,jika dia sampai nanti tolong sampaikan suratku ini juga tolong minta dia menandatangani surat perceraian ini” Hyejin menyerahkan secarik surat tulisan tangannya. Seluruh tubuhnya kini bagai seonggok daging yang tak bertulang,kakinya bahkan tak mempunyai tenaga lagi untuk menyangga berat badannya yang tak seberapa itu. Jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat kali ini. Logika dan emosinya saling beradu didalam otaknya membuat gadis itu sedikit merasa limbung,beruntung Chanyeol segera menahan tubuh Hyejin agar tidak roboh.

“Dari mana kau tau dia akan pulang?” Hyejin menarik nafas panjang.

“Setelah aku membubuhkan tanda tangan ini maka dia telah dibebaskan karena hanya lah ini cara satu-satunya untuk membiarkn Sehun hidup dengan baik dan aman,dia tidak bisa terus hidup bersamaku”

“Eonnie”Hyejin memandangi Nara penuh harap.

“Ne?”

“Kau benar,setelah menikah dengannya dalam hitungan hari aku benar-benar jatuh cinta padanya. Tolong sampaikan pada Sehun bahwa aku sangat mencintainya”manik mata indah itu telah meruntuhkan pertahanannya,sebulir air mata lolos begitu saja.

“Ne”lidah Nara kelu tak mampu mengatakan pesan-pesannya pada Hyejin.

“Halmeoni,eommonim,abonim aku pergi” Hyejin cukup lama membungkukkan tubuhnya sebagai rasa hormat dan permintaan maaf yang mendalam darinya.
Hyejin melangkah meninggalkan ruang tamu,sejurus setelah ia keluar dari rumah itu Sehun memasuki pekarangan rumahnya. Hyejin berusaha untuk tidak memeluk pria itu. Karena tidak ada lagi kata yang ingin diucapkan Hyejin,semuanya telah ditulisnya dalam surat. Hyejin terus melangkah melewati Sehun yang masih membatu ditempatnya. Saat-saat terakhir mereka berlalu bagaikan buaian angin,hanya tersisa kenangan-kenangan manis yang sempat terbesit dibenak masing-masing ketika sempat saling menatap beberapa saat yang lalu.

***

“Sehun-ah,apa kau baik-baik saja? Akhirnyaaa kita berpisah juga ya kekeke ^^ bagaimana rencana kedepanmu? Aku ingin bersenang-senang menikmati masa lajangku. Mungkin setelah Jongin membawaku ke Paris aku akan menderita,entahlah tapi akan kupastikan aku baik-baik saja dan jangan mengkhawatirkanku ya. Sebenarnya aku ingin pergi ke New York bekerja keras hingga aku bisa tinggal di The Sun Remo:) tinggal diapartemen mewah bukankah sangat menyenangkan? Mungkin aku akan merindukanmu,merindukan pelukan hangatmu saat tidur. Merindukan usapan tangangmu diujung kepalaku. Merindukan suaramu,kurasa itu akan sulit bagiku tapi aku pasti akan terbiasa tanpa kehadiranmu. Apa kau ingat dimana aku bangun pagi pertama kali disampingmu? Saat itulah aku mulai menyadari bahwa aku mulai menyukaimu. Bahkan aku berulang kali menepis rasa bahagiaku setiap pagi ketika melihatmu tertidur lelap disampingku. Aku berusaha untuk tidak mengkhawatirkanmu ketika kau pulang terlambat atau terlalu larut saat mempersiapkan skripsimu. Hingga akhirnya aku menyerah karena usahaku sia-sia,aku dikalahkan oleh rasa cinta ini,Aku mencintaimu Oh Sehun, hiduplah dengan baik.
Dari aku runner up Miss Korea yang akan selalu merindukanmu”

Sehun meremas surat itu kuat-kuat. Gadis itu benar-benar pergi disaat rasa cinta mereka saling menggebu. Sekujur tubuh Sehun terasa makin sakit saat ini hingga semua tulang Sehun seakan telah patah. Sehun mengacak-acak rambutnya dan menjatuhkan diri kelantai kamar yang dingin,menenggelamkan wajah memarnya pada kedua lututnya.

“Apa kau masih bisa mempercayai Hyejin?”tanya seorang wanita dengan lembut sambil mengusap bahu Sehun. Sehun mengangkat kepalanya lalu menoleh pada wanita yang menatapnya penuh kasih itu.

“Eomma”panggil Sehun pelan.

“Percayalah pada hal yang ingin kau percayai,jika menurutmu Hyejin bukanlah wanita jahat maka percayailah” benar! Ibunya benar-benar tau apa yang Sehun rasakan saat ini. Bahkan Sehun dapat mengetahui bahwa hatinya tengah bergelut tentang perangai Hyejin saat ini. Jauh didalam hatinya meyakini bahwa ini semua bukan kemauan Hyejin,namun ada hal lain yang mengusik Sehun untuk segera melupakkan Hyejin yang telah membuatnya hampir mati ditangan Kai.

Sehun lalu memeluk ibunya erat,mencari energi yang bisa membuatnya kembali baik-baik saja. Dan benar saja,Sehun merasa lebih baik sekarang meskipun tidak sepenuhnya karena hatinya merasakan sakit yang luar biasa kini.

***

3:00pm waktu New York,pesawat yang ditumpangi Sehun mendarat dengan selamat dibandara internasional John f Kennedy. Bersama staffnya,pria berjas hitam itu melangkah keluar dari bandara. Suhu udara begitu dingin sore ini,sepertinya musim salju akan segera tiba.

“Berapa lama perjalanan dari sini?”tanya Sehun pada sekertaris Jang.

“20 menit tuan dan meeting dimulai 1 jam lagi,kita masih punya waktu istirahat”

“Langsung kesana saja,ada banyak hal yang harus kita siapkan” Sehun masuk kedalam mobil ketika seorang staff membukakan pintunya. Ini adalah kali pertamanya bagi Sehun untuk menyelesaikan masalah bisnis keluarganya. Meskipun keadaannya belum pulih seperti sediakala namun Sehun terlihat lebih baik daripada 1 minggu yang lalu.

Sekertaris Jang masih memasukkan beberapa berkas dan sebuah koper kedalam bagasi. Sebuah mobil berhenti tepat dibelakangnya,”Eonnie!”teriak seorang wanita,pria paruh baya itu menoleh karena merasa mereka menggunakan bahasa Korea. Wanita berambut coklat yang terlihat sibuk dengan ponselnya sedangkan wanita berwajah Amerika itu mengeluarkan koper dari bagasi.

“Hyejin-ah kau yakin berangkat sendiri?”
Sekertaris Jang sedikit terhenyak ketika wanita berambut pirang itu memanggil nama yang begitu familiar ditelinganya.

“Aku bukan anak kecil Anna,aku akan kembali 3 hari lagi dengan keadaan baik-baik saja”
Hyejin,Park Hyejin. Setelah yakin bahwa wanita itu adalah mantan istri tuannya Sekertaris Jang segera menghampiri Sehun didalam mobil.

“Tuan”wajah sekertaris Jang begitu bahagia kali ini,tidak seperti biasanya yang selalu serius dan datar.

“Ada apa?”

“Nona Hyejin” sekertaris Jang menunjuk gadis yang tengah melambaikan tangannya pada sebuah mobil yang baru saja melesat meninggalkan bandara. Sehun sontak keluar dari dalam mobil dan mengejar langkah anggun gadis yang amat dirindukannya itu.Keadaan bandara sore ini cukup padat membuat Sehun sedikit kesulitan mencari sosok Hyejin.
‘Aku bahkan akan menemukanmu dimanapun itu karena cinta kita sudah ditakdirkan bersatu’ Oh Sehun

Hyejin pov’s

Aku melangkah memasui bandara karena 25 menit lagi pesawat ke Swedia akan segera lepas landas. Aku akan menghadiri acara pernikahan temanku,juara Miss Korea tahun ini yang memang sangat dekat denganku. Dilamar seorang pengusaha sukses asal Swedia,semoga dia bahagia.
Mataku menatap layar berukuran besar yang terletak didinding bandara yang berisi informasi kedatangan penumpang dari bandara Incheon,saat aku berusaha mencari nama Oh Sehun tiba-tiba ‘Bruk’ seseorang menabrakku,sepertinya dia terburu-buru.

“Oh Hyejin!”siapa yang memanggilku? Kenapa suaranya sangat kukenal? Kenapa dia memanggilku Oh Hyejin?
Aku mencoba menyebar pandanganku,begitu ramai hingga aku sulit menemukan orang itu. Yah atau mungkin aku hanya berhalusinansi saja. Kulanjutkan langkahku dan ‘grep’ seseorang menggenggam tanganku dari belakang. Aku terkesiap,’siapa? Beraninya dia?’batinku saat berbalik arah mencoba mengetahui siapa orang itu.

Pria berjas hitam dengan rambut yang disisir begitu rapi,buliran keringat menetes dari pelipisnya bisa kudengar engahan nafasnya yang seperti kelelahan. Luka disudut bibirnya yang seminggu lalu masih begitu merah kini telah lebih baik,lebam diwajahnya juga sudah pudar.

“Aku merindukanmu”dia menyatakkannya begitu saja dan berhasil membuat seonggok beban yang masih tertahan dihatiku runtuh begitu saja menyisakan perasaan tenang yang amat sangat.

“Aku juga”ucapku pelan,dia memelukku dan air mataku lolos begitu saja. Rasanya sangat membahagiakan bisa berada dipeluknya lagi seperti tak ada hal lain yang perlu dikhawatirkan jika berada dipelukkannya. Kehangatan yang selalu kurindukan,dia sekarang memberikan itu.

“Maaf aku harus pergi Sehun”sangat berat menjauh dari pelukkannya.

“Lalu kapan kita bisa bertemu lagi?”sunggguh aku tersenyum mendengarnya,kita akan bertemu lagi ya! Kita akan melepas rindu lagi.

“3 hari lagi aku kembali,maaf aku harus pergi” Hyejin sedikit membenahi tatanan dasi Sehun yang sedikit berantakkan.

Author pov’s

Hyejin melangkah pergi,sesekali ia menoleh pada pria yang masih berdiri ditempatnya lalu memberikan senyuman padanya. Pria yang menyadari bahwa dia tidak akan bisa bertemu lagi setelah ini. Dia bahkan harus kembali ke Korea besok dan menyibukkan diri dengan 5000 karyawannya diKorea lalu mengamati 15000 yang lainnya di China dan Thailand.

Sehun menghela nafasnya pelan setelah Hyejin benar-benar menghilang dari pandangannya. Ia harus segera kembali kedalam mobil dan menemui rekan kerjanya yang mungkin sudah menunggu diruang rapat.
Sehun menyandarkan punggungnya pada kursi mobil mewah itu seraya memegangi dasinya.

“Apa dia mengatakan sesuatu tuan?’sekertaris Jang sedikit ragu tentang pertanyaannya.
Sehun menatap sekertaris Jang cukup lama membuat pria paruh baya itu menunduk menyesali pertanyaannya. Seulas senyuman terukir dibibir mungil Sehun.

“Dia hanya mengatakan bahwa dia merindukanku lalu membenahi dasiku dan pergi,sepertinya gadis itu terburu-buru. Terimakasih”Sehun melontarkan ucapan terimakasihnya pada sekertaris Jang lalu kembali tersenyum diiringi senyuman sekertaris Jang.
Meskipun jauh didalam hatinya masih banyak menyimpan pertanyaan yang sangat ingin dia tanyakan pada Hyejin. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia benar-benar menikah dengan Jongin? Apakah Jongin memperlakukannya dengan baik?

Sehun hanya terdiam memandangi padatnya jalan raya New York dijam-jam seperti ini sambil sesekali memegangi dasinya lagi.

To be continue…

0 komentar:

Posting Komentar